Sabtu, 30 Juli 2011

*Sebuah Nasehat Untukmu Wahai Saudaraku*

Dari Anta
Buat kalian Wahai Saudaraku Sekalian................

Kehidupan Dunia




Salamun Alailka Yaa Habibullah
Wa salamun alaikum Yaa Ibadallah
Khabarkan kepada ku tentang kehidupan di dunia ini,
Tidaklah ia melainkan suatu ilusi yang nyata,
dan gurau-senda yang melalaikan jiwa.
Kenapa begitu kejadiannya Yaa Habib?
Tidak lain dan tidak bukan melainkan ia suatu medan ujian bagi Allah menentukan siapa di kalangan hamba-hamba Nya yang ber-Ihsan di dalam amalan mereka,
Kerna itu Sayyidul Mursaliin mengatakan yang paling bijaksana di antara kamu ialah mereka yang meninggalkan Ad-Dunya dan seterusnya membuat persiapan untuk mendiami Al-Aakhiroh (kembali kepada Allah, walaupun masih hidup di dunia ini).
Bagaimana aku bisa meninggalkan Ad-Dunya ini Yaa Abdillah?
Carilah oleh mu Wasilah yang bisa menenteramkan hati kamu,
Ingatlah akan asal dan kesudahan mu,
Duduklah dengan Nabi mu dengan memperbanyakkan selawat ke atas nya kerna sekalian yang duduk dengan nya akan selamat.
Lihatlah kesudahan pada para Sahabat nya semua,
Kemudian kerahkan Aqal mu agar berlaku jujur pada pemerhatiannya,
Pastikan hati mu ikhlas di dalam kehendak nya.
Bagaimana aku bisa mempersiapkan Al-Akhiroh ku Yaa Sayyidi?
Kembalikanlah jiwa mu kepada Pencipta nya dengan istighfar, kerna tatkala itu Dia kan mendakap mu dengan penuh kasih dan sayang,
Nafikan keberadaan Ad-Dunya mu kerna ia bukanlah sebab kamu diciptakan,
Ad-Dunya itu tidak lebih dari satu sandiwara yang palsu belaka… tetapi sempurna penciptaannya kerna ia menepati hukum yang telah ditentukan,
Benarkanlah hatimu kerna di situ lah kamu akan menemukan Al-Akhiroh mu (Allah).
Bukankah kamu sudah mengakui bahawasanya sekalian yang ada pada diri kamu itu adalah pinjaman semata-mata dari Zat Yang Maha Esa?
Apakah kamu memiliki hati dan aqal kamu?
Apakah kamu yang menciptakan penglihatan dan pendengaran kamu?
Apakah kamu yang memiliki kekuatan kedua-dua tangan dan kaki kamu?
Jika benar kamu lah pemiliknya, mengapa kamu menjadi buta dan tuli? Mengapa kamu menjadi lemah setelah diri mu itu dimamah usia?
Khabarkan kepada ku jawaban nya wahai jiwa!
Boleh kah kamu hidup tanpa mati, jika benar kamu lah pemilik segala apa yang ada pada diri kamu itu?
Tinggalkan hawa nafsu mu dan kembalikan ruh mu kepada Pemilik nya yang sebenar dengan mengaku kedho’ifan dan kefaqiran mu itu,
Kamu tidak akan bisa berjumpa dengan kemenangan melainkan Dia yang memenangkan kamu,
Biarlah Dia saja yang membersihkan hati mu dengan Nur nya yang menerangi langit dan bumi,
Berlepaslah kamu dari sekalian khayalan dan angan-angan yang tercipta oleh kehendak hawa nafsu,
Janganlah kamu berkehendak barang apa pun melainkan ia kehendak Ilahi.
Dan perhatikanlah bahawasanya selagi kamu tidak meninggalkan Ad-Dunya kamu, selagi itulah keberadaan kamu itu didalam dosa yang nyata…
Dan sesungguhnya… tiadalah berarti kehidupan kamu itu jika Al-Akhiroh (Allah) tidak mendiami di hati kamu.
(Hajirikhusyuk: Hendak pulang ke kampung akhirat (bertemu Allah) tidak perlu tunggu mati, pertemuan itu seharusnya dilakukan di dunia ini juga dengan jalan “mati sebelum mati” atau ” Titik ghaib, maka nyatalah Alif,  atau, Ghaib Hamba, maka timbullah Dia).
Salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar