Minggu, 31 Juli 2011

Kumpulan Mutiara Hadist

Pintu-pintu kebaikan

Mu'adz bin Jabal r.a berkata, "Aku pernah berkata, 'Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku amal yang dapat memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka'."Beliau menjawab, "Engkau menanyakan sesuatu yang besar, namun hal itu menjadi ringan bagi siapa saja yang diringankan oleh Allah Swt. Kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan- Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah."Kemuadian beliau bersabda, "Inginkah engaku kuberitahukan mengenai pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, shadaqah itu dapat menghapus kesalahan sebagaimana air dapat menghapus api, dan shalatnya seseorang di tengah malam." Kemudian beliau membaca surat As-Sajdah ayat 16, 'Tatajaafaa junuubuhum 'anil madhaaji'i.. ..hingga ya'maluun (lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan harap-harap cemas).'Kemudian beliau bersabda, "Inginkah kalian kuberitahukan pokok dari segala urusan dan puncak mahkotanya?" Aku menjawab, "Ingin, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Pokok dari segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad."Lalu beliau bersabda, "Maukah kalian kuberitahu kunci dari semua itu?" Aku menjawab, "Mau, wahai Rasulullah." Maka beliau menunjuk lidahnya seraya bersabda, "Kendalikan ini." Aku bertanya, "Wahai Nabiyullah, apakah kami akan dimintai pertanggungjawaban dengan apa yang kami katakan?" Beliau bersabda, "Celakalah engkau hai Mu'adz! Bukanlah yang menjerumuskan manusia ke dalam api neraka dengan wajah tersungkur adalah akibat lidah mereka?" (HR Tirmidzi)

Mendamaikan orang dengan adil
Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda, "Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan shadaqahnya setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah shadaqah, menolong seseorang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkatkan barang ke atas kendaraannya adalah shadaqah, kata-kata yang baik adalah shadaqah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah shadaqah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah shadaqah." (HR Bukhari dan Muslim)


Menyingkirkan kemungkaran
Abu Sa'id Al-Khudriy r.a berkata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa diantara kalian melihat kemunkaran hendaklah ia merubah dengan tangannya; bila ia tidak mampu, maka dengan lisannya; dan kalau tidak mampu maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah iman." (HR Muslim)

Rambu-Rambu Allah
Abu Tsa'labah Al-Khusyaniy Jurtsum bin Nasyir r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah telah menetapkan sejumlah kewajiban, maka janganlah meremehkannya. Dia telah meletakkan batasan-batasan (hukum) maka janganlah kalian melanggarnya; Dia telah mengharamkan sejumlah perkara, maka janganlah kalian jatuh kedalamnya; Dia juga telah mendiamkan beberapa perkara sebagai rahmat untuk kalian dan bukan karena lupa, maka janganlah mempersoalkannya (apa yang telah didiamkan oleh Allah ini)." (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ad-Daruquthni dan lain-lain)

Jalan menuju SorgaAbu Abdillah Jabir bin Abdillah Al-Anshari r.a menerangkan bahwa ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah Saw, ia berkata, "Bagaimana pendapatmu, jika aku telah mengerjakan shalat maktubah (shalat fardhu lima waktu), berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan aku tidak menambahnya dengan suatu apapun. Apakah aku bisa masuk surga?" Beliau menjawab, "Ya." (HR Muslim)

Istiqamah dan Iman
Abu Amr Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafy r.a berkata, "Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku suatu ungkapan tentang Islam yang tak akan kutanyakan kepada seorang pun selain engkau!. Beliau bersabda, 'Katakan, "Amantu Billah" (aku beriman kepada Allah), kemudian istiqamah-lah' ." (HR Muslim)

Takwa kepada Allah dan akhlak terpujiAbu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman Mu'adz bin Jabal r.a menerangkan, Rasulullah Saw bersabda, "Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada. Dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji." (HR Tirmidzi)

Berakhlak baik
Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya orang yang paling aku sukai dari kalian dan orang yang paling dekat kedudukannya dari kalian denganku pada hari kiamat ialah orang yang paling baik akhlaqnya dari kalian." (HR Tirmidzi)

Puasa
"Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian ia iringi enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa satu tahun." (HR Muslim)

Jiwa seorang muslim terpelihara
Ibnu Mas'ud r.a berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan aku adalah Rasul-Nya, kecuali disebabkan oleh salah satu dari tiga hal: tsayyib (orang yang sudah menikah/janda/ duda) yang berzina, membunuh orang, meninggalkan agamanya serta memisahkan diri dari jamaah." (HR Bukhari dan Muslim)

Ukhuwah islamiah
Abu Hamzah, Ans bin Malik ra. menerangkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR Bukhari dan Muslim)

Menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat
Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah Saw bersabda, "Diantara (tanda) kebaikan keislaman seseorang adalah ia meninggalkan perkara yang tak berguna baginya." (HR Tirmidzi)

Kumpulan Doa-doa

Do'a Mohon Keselamatan

Artinya: "Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zhalim, dan selamatkanlah kami dengan curahan rahmat-Mu dari tipu daya orang- orang yang kafir." (Qs. Yunus: 85-86).
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh kelompok minoritas yang beriman kepada Nabi Musa a.s., setelah mereka menyaksikan kemukjizatannya dihadapan Fir'aun. Ketika itu, kaum Nabi Musa as yang terdiri dari pemuda-pemuda dalam keadaan takut, bahwa Fir'aun dan pemuka-pemukanya akan menyiksa mereka. Maka pada waktu itu pula Nabi Musa as memerintahkan kepada kaumnya agar tidak takut dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah Swt., seraya berdoa dengan lafazh doa diatas. Bisa dilihat dalam Surah Yunus ayat 83-86.
Do'a Mohon Perlindungan


Artinya: "Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi." (QS. Hud: 47).
Penjelasan:
Doa ini merupakan doanya Nabi Nuh a.s., yaitu ketika kaumnya termasuk anaknya (kan'an) ikut dihancurkan oleh Allah Swt. melalui banjir besar. Nabi Nuh a.s. perotes kepada Allah Swt., "kenapa anaknya (kan'an) ikut dihancurkan padahal dia adalah bagian dari keluargaku, dan Engkau sendiri berjanji akan menyelamatkan keluargaku dan menenggelamkan kaumku." (QS. Hud ayat 45).
Kemudian Allah memberikan jawaban: "bahwa dia (Kan'an) bukan termasuk keluargamu yang dijanjikan akan diselamatkan, karena dia tidak shalih dan beriman kepada Allah. Padahal yang akan diselamatkan dari banjir besar adalah mereka-mereka yang beriman kepada Allah.(Hud ayat 46).
Setelah diperingatkan Allah, Nabi Nuh a.s. berdoa dengan lafazh doa diatas. Kemudian Allah mengabulkan doanya. (QS. Hud ayat 48).
Do'a Keluarga Maslahah


Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." (QS. Ibrahim: 41-42).
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca dalam berbagai kesempatan, agar diri kita dan keluarga kita serta turunan kita senantiasa taat dan rajin beribadah kepada Allah Swt., khususnya ibadah shalat yang telah diwajibkan.
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s., ketika ia baru saja memohon agar kota Mekkah dijadikan kota tentram, aman dan anak turunannaya diselematkan dari menyembah berhala. Lebih detail tentang kisah nabi ibrahim bisa dilihat dalam Al-Ouran Surah Ibrahim ayat 35-42.
Do'a Mohon Tempat yang Baik


Artinya: "Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan (pemimpin) yang menolong." (Al-Isra': 80).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca bukan hanya dikhususkan ketika kita akan pergi. Tetapi dalam berbagai keadaan yang sering kali berubah sangat dianjurkan untuk dibacanya seperti akan melaksanakan pemilihan umum untuk memilih pemimpin. Doa di atas dibaca agar kita mendapatkan pemimpin yang jujur dan bijaksana. Baik juga doa di atas dibaca ketika kita akan meninggalkan tempat yang kita huni (dunia), memohon agar ditempatkan pada tempat yang layak setelah meninggal. Demikian Al-Qurthubi menjelaskan dalam tafsirnya.
Do'a Mohon diberi Kemudahan


Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini." (QS. Al-Kahfi: 10).
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca oleh para pejuang muda yang menegakkan agama Allah agar mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan. Karena doa tersebut adalah doa yang dibaca pemuda Ashhab al-Kahfi, yakni sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt. hingga mendapatkan petunjuk yang sempurna dari sisi-Nya. Doa ini dibaca oleh mereka ketika akan masuk gua sebagai persembunyiannya untuk menyelamatkan agama yang hak, agama yang mereka pegangi dari fitnah-fitnah dan orang-orang zhalim. Dan Allah Swt. mengabulkan doa mereka Kisah Ashhabu al-Kahfi dapat dibaca dalam Surah Al-Kahfi dari ayat 9-26. 
Do'a Kelapangan hati


Artinya: "Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha: 27)
Penjelasan:
Doa di atas balk sekali dibaca ketika menghadapi kezhaliman seseorang, kelompok, dan penguasa. Juga dibaca agar mendapatkan kelancaran, kemudahan dalam berdakwah. Doa ini pula yang sering dibaca oleh para mubaligh.
Al-Quran mengisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa a.s. ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan risalah kepada Fir'aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permintaan Nabi Musa a.s., bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-kahfi dari ayat 24-36.
Do'a Mohon Jodoh dan Keturunan yang Baik



Artinya: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidupku seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik." (QS. Al-Anbiyai': 89).


Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Pendengar doa." (QS. Ali 'Imron: 38).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh orang-orang yang belum mempunyai keturunan dan pasangan hidup. Juga baik sekali dibaca oleh setiap muslim agar diberi keturunan yang shalih.
Kedua ayat diatas merupakan doanya Nabi Zakariya a.s. agar diberi keturunan sebagai pelenjut perjuangannya menegakkan agama Allah. Kisah Nabi Zakaria bisa dilihat dalam Al-Our'an Surah Al-Anbiya' ayat, 89-90; Ali-'Imron, 38-41
Do'a Mohon Terlepas dari Musibah


Artinya: "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung pula kepada-Mu, ya Tuhan kami dari kedatangan mereka kepadaku." (OS. Al-Mukminun: 97-98).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca dalam berbagai keadaan agar selamat dari tipu daya syathan, baik dalam beramal maupun dalam pergaulan. Dan doa diatas merupakan perintah Allah agar kita memperbanyak membacanya ketika terjadi musibah. (QS. Al-Mukminun ayat 93-94). 
Do'a Mohon Kemuliaan



Artinya: "Ya Tuhan kami, jauhkanlah adzab Jahanam dari kami, Sungguh 'adzab itu adalah kebinasaan yang kekal." (QS. Al-Furqan: 65).


Artinya: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74).
Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh orang-orang yang senantiasa memuji dan menyucikannya. Mereka senantiasa berpegang teguh pada etika Islam, beramal shalih, memperbanyak dzikir dan doa dalam segala kesempatan.
Do'a Mensyukuri Ni'mat



Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai, serta masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih." (QS. Al-Naml: 19).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca agar kita mendapatkan ilham untuk mensyukuri nikmat serta dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang beramal shalih di dunia" hingga kemudian mendapatkan kebaghagiaan di dunia dan akhirat. Doa tersebut pula yang dibaca Nabi Sulaiman a.s. yang kaya raya tidak ada bandingannya.


Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu-bapakku, dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai, serta berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat kepada-Mu, dan sungguh aku adalah termasuk golongan orang-orang yang berserah diri." (QS. Al-Ahqaf. 15).
Penjelasan:
Doa diatas dibaca oleh orang-orang mukmin yang jujur agar mereka diberi ilham untuk tetap mensyukuri nikmat, berbakti kepada orang tua, beramal sahalih, diberi keturunan yang mulia dan tobatnya diterima.
Ahli Tafsir yang lain menjelaskan bahwa doa tersebut berkati dengan Abu Bakar Shiddik, ketika kedua orangtuanya menyatakan masuk Islam.
Do'a Penyesalan


Artinya: "Ya Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al-A'raf 23).
Penjelasan :
Doa ini merupakan doanya Nabi Adam a.s. dan isterinya Hawa, ketika keduanya terlanjur memakan buah khuldi yang dilarang oleh Allah Swt., sehingga mereka berdua dikeluarkan dari surga. Karena penyesalannya atas melanggar larangan Allah Swt., maka mereka berdoa agar diampuni dosanya. Lebih detailnya tentang Adam dan Hawa dapat dilihat dalam Al-Quran surah Al-A'raf ayat 11-25.
Do'a Mohon Keadilan


Artinya: "Ya Tuhan, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan haq (adil). Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya." (QS. Al-A'raf 89).
Penjelasan:
Dikisahkan dalam Al-Quran bahwa doa ini dibaca oleh Nabi Syu'aib a.s. ketika beliau diusir oleh kaumnya lantaran inkar terhadap agama yang dibawanya dan menolak ajakan kaumnya untuk kembali kepada ajaran agama merekaketika itulah Nabi Syu'aib a.s. memohon kepada Allah agar diberi keadilan antara agama Allah dan agama kaumnya. Lebih detailnya kisah Nabi Syu'aib ini bisa dilihat dalam Surah Al-A'raf ayat 89-91, dan tafsir Kurtubi Juz, VII, hal.251.
Do'a Menghindari Kesesatan


Artinya: "Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sungguh hanya Engkaulah Yang Maha Pemberi karunia." (QS. ali 'Imran: 8).
Penjelasan
Dalam Al-Quran dijelaskan, baliwa doa ini dibaca oleh orang-orang ahli ilmu yang beriman kepada keagungan Al-Quran. Dan mereka berdoa kepada Allah Swt. agar tetap ada dalam jalan kebenaran, hatinya tidak condong kepada kesesatan setelah mendapatkan petunjuk, serta memohon curahan rahmat-Nya.
Do'a Keselamatan


Artinya: "Ya Tuhan, janganlah Engka siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Tuhan, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kamj, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami dalam mengalahkan orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 286).
Penjelasan:
Ibnu Katsir dalarn kitab tafsirnya merangkum sepuluh hadis tentang keutamaan membaca doa diatas. Diantaranya hadis yang diriwayatkan dari sahabat 'Abdullah bin Mas'ud, bahwa Nabi Saw. telah bersabda: "Barangsiapa yang membaca dua ayat yang akhir surah Al-Baqarah (ayat 285-286) setiap malam, maka dia akan mendapatkan keselamatan." (Tafsir Ibnu Katsur Juz, I, hal.340)
Do'a Sapu Jagad


Artinya: "Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).
Penjelasan
Dalarn Al-Quran dijelaskan bahwa doa ini dibaca oleh orang-orang muslim yang tulus setelah selesai melaksanakan haji.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan pula bahwa doa ini mengandung seluruh kebaikan di dunia dan akhirat serta menghindarkan dari segala kejelekan. Oleh karena baik sekali doa ini dibaca pada setiap kesempatan.
Do'a Kekuatan Iman


Artinya: "Ya Tuhan, sungguh kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami, dan selamatkanlah kami dan siksa neraka:" (QS. ali 'Imran: 16).
Penjelasan:
Dikisahkan dalam Al-Quran, bahwa doa ini dibaca oleh orang bertaqwa yang rajin melaksankan perintah Allah Swt., sehingga ia lupa pada kesenangan dunia.
Baik sekali doa ini dibaca juga untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. 
Do'a untuk Mendapatkan Rizqi yang Halal


Artinya: "Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha Terpuji, wahai Dzat Yang memulai, wahai Dzat Yang Mengembalikan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang, wahai Dzat Yang Maha Mencintai. Cukupilah kami dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu. Cukupilah kami dengan anugerah-Mu dari selain Engkau. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw. keluarga dan sahabat beliau."
Penjelasan :
Doa ini dibaca setiap selesai melaksanakan shalat jumat minimal 3 kali. Khasiatnya, Insya Allah akan dilimpahkan dari harta yang halal. Bahkan sebagian ulama berpendapat, barangsiapa mendawamkan (membiasakan) membaca doa ini setelah sahalat fardhu, maka Allah akan menjamin menjadikan padanya orang kaya di antara orang-orang kaya lainnya.
Do'a Berlindung Dari Perbuatan Buruk


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِىْ، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِىْ، وَمِنْ شَرِّلِسَانِيْ، وَمِنْ شَرِّقَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّمَنِيِّيْ.


( Alloohumma innii a’uudzubika min syarri sam’ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii )

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari keburukan pendngaranku, kejahatan penglihatanku, keburukan lidahku, keburukan hatiku dan keburukan air maniku. ( HR.Abu Dawud no.1551, at-Tirmidzi no.3492 )

Marhaban Ya Ramadhan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Marhaban Ya Ramadhan - Selamat Datang Bulan Ramadhan

Do'a Malaikat Jibril adalah sbb:

"Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad,
apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

- Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
- Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami istri;
- Tidak berma'afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Maka Rasulullahpun mengatakan amiin sebanyak 3 kali.
Dapat kita bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah Rasullullah
dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jum'at. 

Tanpa Disadari

11 bulan
banyak kata sudah diucapkan dan dilontarkan
tak semua menyejukkan,

11 bulan
banyak perilaku yang sudah dibuat dan diciptakan
tak semua menyenangkan,

11 bulan
banyak keluhan, kebencian, kebohongan
menjadi bagian dari diri,


saatnya istirahat dalam "perjalanan dunia"
saatnya membersihkan jiwa yang berjelaga,
saatnya menikmati indahnya kemurahanNya
saatnya memahami makna pensucian diri

Selamat menunaikan Ibadah Puasa
bersama kita leburkan kekhilafan,

Semoga dengan puasa mempertemukan kita
dengan Keagungan Lailatul Qadar
dan kita semua menjadi pilihanNya
untuk dikabulkan do'a - do'a
dan kembali menjadi fitrah

Amin.


.: A.Budiman & Keluarga :.

Wasiat Rosul Tentang Taqwa, Taubat dan Akhlaq Baik

Ada satu hadits Nabi yang cukup masyhur dan sering kita dengar, berisikan wasiat beliau kepada umatnya, yakni sebagai berikut:
” Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Iringkanlah perbuatan jahat itu dengan perbuatan baik, mudah-mudahan yang baik itu akan memadam yang jahat. Dan bergaullah kepada manusia dengan akhlaq yang bagus. “
Penjelasan singkat dari hadist ini adalah sebagai berikut:
Wasiat #1. Bertaqwalah Kepada Alloh Di mana Saja Kamu Berada
Istilah taqwa sering kita dengar, bahkan sudah hapal artinya. Yakni, melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagian ulama mengartikan Taqwa sebagai sikap Wara’ (hati-hati), sebagaimana tercermin dalam kisah Abdullah ibnu Mubarak, seorang penjaga kebun anggur.
Suatu ketika, saat buah anggur telah membesar, sang majikan meminta Abdullah Ibnu Mubarak memetikkan anggur masak untuknya. Lantas Abdullah memetik anggur dan memberikannya kepada majikan tersebut. Setelah dicicip, ternyata buah anggur tersebut rasanya asam. Karena asam, sang majikan menyuruh kembali untuk memetik anggur lain. Abdullah pun kembali ke kebun, memetik dan memberikan anggur yang lain. Ternyata, anggur ini pun rasanya asam. Sampai tiga kali majikan menyuruh memetik anggur dan selalu yang diberikan Abdullah rasanya asam.
Sang majikan marah, dan berkata, “Kenapa engkau tidak bisa membedakan mana anggur yang manis dan mana yang asam?”. Abdullah menjawab, “Saya tidak bisa membedakan rasa, karena saya hanya disuruh menjaga dan memelihara kebun anggur, tidak pernah saya disuruh mencicipi apalagi merasakan anggur”. Inilah sikap wara’ atau hati-hati yang tercermin dari sikap Abdullah ibnu Mubarak, dan sebagian ulama mengartikan Taqwa sebagai sebagai sikap wara.
Kisah lain tentang taqwa dapat kita pahami dari dialog Umar bin Khattab ra dengan Ubay bin Ka’ab ra. Umar bin Khattab ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab ra : “ Tahukah kamu apa itu taqwa ? “ Ubay bin Ka’ab ra balik bertanya : “ Pernahkah kamu berjalan di suatu jalan yang penuh duri ? Lalu apa yang akan kamu lakukan ? “ Umar menjawab : “ Saya akan berhati-hati. Saya teliti dengan seksama dan saya lihat tempat berpijak. Saya majukan satu kaki dan saya mundurkan kaki lainnya khawatir terkena duri “. Ubay berkata : “ Itulah taqwa “.
Sikap taqwa yang diwasiatkan rosul dalam hadits di atas, haruslah berlaku kapan saja dan dimana saja kita berada. Taqwa harus tercermin saat berada di mesjid, rumah, tempat bekerja, sekolah, dan lain sebagainya. Jangan hanya bertaqwa di saat sulit, namun lupa saat dikasih kelebihan rizki. Taqwa haruslah dibangun di mana saja, sampai saat beribadah sekalipun. Misalnya saat melaksanakan sholat, puasa, haji, zakat, dll, taqwa berarti memperhatikan syarat dan rukun dari ibadah tersebut.
Wasiat #2. Ikutilah Keburukan Dengan Kebaikan
Wasiat nabi kedua dalam hadits ini adalah ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan. Maksudnya perbanyaklah taubat dan amal sholeh sebagai cara untuk menghapus dosa yang telah diperbuat. Setiap manusia pasti tidak luput dari dosa, dan setiap dosa akan terhapus jika pelakunya melakukan taubat dan amal sholeh.
Ucapan istighfar (taubat) akan menghapuskan dosa-dosa sebelumnya, begitu pula antara sholat satu ke sholat lainnya, antara sholat jum’at ke jum’at lainya, antara puasa Romadhan yang satu ke yang berikutnya, antara umrah dan umrah, akan menghapus dosa di antaranya. Untuk itu, perbanyaklah taubat dan amal sholeh lainnya, karena ia akan menghapus dosa.
Wasiat #3. Bergaullah orang lain dengan akhlaq yang baik
Jika wasiat #1 dan #2, terkait hubungan antara manusia dengan Alloh, maka wasiat yang ke #3 terkait hubungan antara manusia dengan manusia (misalnya istri, suami, anak, orang tua, tetangga, saudara, teman, dll). Belumlah dikatakan sempurna iman seseorang, kalaulah akhlaq (tutur kata dan sikap)-nya belum baik. Sesorang yang berakhlaq baik akan dicintai dan disenangi orang lain. Sebagaimana tersirat dalam do’a nabi Ibrahim as;
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang memusakai surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.”
Demikianlah uraian singkat dari salah satu hadits nabi yang berisikan wasiat beliau tentang taqwa, taubat dan akhlaq baik.
“Sumber: Pengajian Sabtu Shubuh, 18 Desember 2010, Mesjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur”